Jakarta, sketsindonews – Menghadapi bulan Ramadhan 1442 H dalam kondisi pandemi covid – 19 banyak para ulama, guru ngaji, ustadz berharap profesi da’i umat dapat senantiasa bisa melakukan pemanfaatan ekonomi mikro selain fungsi penceramah bisa diperhatikan Pemprov DKI Jakarta.
Masyarakat termasuk guru ngaji juga demikian kondisi pandemi keterbatasan tatap muka sehingga profesi itu juga mengalami kendala akibat larangan tatap muka untuk tidak berkumpul.
Embung Askari (54) merupakan seorang guru ngaji mengatakan, Pemprov DKI Baznas harus bisa mengayomi peran kyai, mubaligh, da’i untuk memberikan peduli terhadap profesi terlebih memasuki bulan suci Ramadhan bukan mengalihkan anggaran peribadatan untuk di fungsikan lain.