Jawa Barat, sketsindonews – Di sela sela kesibukan dalam penyusunan persiapan pelaksanaan MUSDA I IKAL Lemhannas RI Provinsi Jawa Barat tahun 2023, Dewan Pengurus Daerah Ikatan Alumni Lemhannas RI (DPD IKAL) Provinsi Jawa Barat, melakukan diskusi dan bincang alumni lewat acara “Ngopbar Sersan”, Minggu, 5 Februari 2023.
Ajang Ngopbar Sersan ini menjadi budaya ngobrolnya para alumni untuk mengangkat berbagai isu yang berkembang dan terjadi secara faktual, dengan melakukan telaahan serta melakukan identifikasi faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan pada lingkungan strategis bangsa. Dalam bincang bincang “ngopbar Sersan” para alumni menyoroti tentang bagaimana menghadapi ancaman nyata terhadap Pancasila di era digitalisasi dan globalisasi saat ini.
Ketua DPD IKAL Lemhannas RI Provinsi Jawa Barat Mayjend TNI (Purn) Deni K Irawan menyampaikan pandangan terkait Pancasila. “Pancasila merupakan “Way of Life” memiliki kekuatan moril dan spiritual sekaligus, memiliki kepatuhan terhadap hukum dan perundang undangan yang dilaksanakan,” katanya.
Oleh karena itu, Ketua IKAL Jabar berpesan pada generasi penerus bangsa khususnya alumni Lemhannas harus bisa merawat dan menjaganya juga harus dapat mengantisipasi adanya upaya upaya lain baik kelompok maupun golongan tertentu yang ingin mengubah Pancasila dengan paham atau Ideologi lain.
Ketua DPD IKAL menegaskan kepada para alumni, “Sesungguhnya Pancasila itu yang pada hakikatnya bukan buatan manusia” tidak seperti negara negara lain di dunia seperti Kapitalisme, Liberalisme, Marxisme, Sosialisme yang kesemuanya merupakan buatan manusia tentunya sangat beda dengan Pancasila. Karena Pancasila itu sesunggunya digali dari sumber akar budaya bangsa.”
Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Ketua Bidang Pengkajian DPD IKAL Jabar Romie Gojali, SH., MM., AAAIK memberikan gambaran kondisi bangsa saat ini. “Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang sedemikian cepat, sangat memiliki dampak pengaruh besar terhadap nilai nilai kehidupan masyarakat dalam berbangsa. Indonesia merupakan negara besar dengan kepulauan terbesar didunia memiliki 17,508 Pulau yang dihuni lebih dari 360 suku bangsa dengan keragaman suku budaya dan tradisi serta sumber daya alam yang melimpah, tentunya harus menjadikan perhatian serius para alumnus angkatan agar dapat tetap terjaga secara utuh demi kelangsungan hidup bangsa,” ucapnya.
Kemudian sebagai bagian dari Bidang Pengkajian IKAL Jabar Usep Wahyu, SH menambahkan bahwa perkembangan Lingkungan Strategis sangat penting dan perlu dicermati oleh segenap para alumni KBS angkatan baik pada tataran tingkat global, regional maupun nasional. Mengingat telah pergeseran-pergeseran paradigma dan ini akan terus terjadi bahkan sangat begitu cepat terjadinya perubahan perubahan pada rona kehidupan masyarakat Indonesia.
“Para alumni KBS angkatan merupakan bagian tidak terpisahkan dari IKAL dan menjadi agen perubahan, sebagai agen perubahan, sudah selayaknya mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan di era digitalisasi saat ini. IKAL harus dapat mampu mengantisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, untuk itu potensi sumberdaya manusia IKAL dibutuhkan agar bangsa Indonesia memiliki daya saing dengan negara negara lain di dunia,” ujarnya.