“Pada era digital saat ini kamus harus makin berkembang dengan mempertimbangkan kemajuan-kemajuan yang terjadi di masyarakat, baik dalam hal penyerapan kata, ejaan, dan pengaruh penerapannya. Seminar Leksikografi Indonesia (SLI) menjadi salah satu solusi untuk mengatasi ketertinggalan tersebut,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, di Jakarta beberapa waktu lalu.
SLI merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak tahun 2016. Pada kesempatan ini SLI diadakan di Harris Vertu Hotel Harmoni, Jalan Hayam Wuruk No.6, Gambir, Jakarta, pada 2–4 Agustus 2023. SLI 2023 dibagi dalam kegiatan diskusi panel dan diskusi pleno. Peserta SLI 2023 berjumlah 106 orang dari berbagai latar belakang, baik pekamus, pemerhati bahasa, media, akademisi, perwakilan kementerian/lembaga, dan pegiat bahasa Indonesia.
“SLI 2023 merupakan kegiatan yang memberikan gambaran tentang leksikografi di Indonesia. Di dalamnya terdapat pembahasan teoretis leksikografi, tantangannya, serta penerapan teori tersebut. Banyak hal yang dapat dipelajari dari para pembicara dan peserta, khususnya tentang kemajuan dan tantangan di bidang leksikografi di Indonesia,” tambah Raden Muhammad Arie Andiko Ajie, pengajar program studi Sastra Jerman Universitas Indonesia.










