Tradisi Cengbeng atau Qing Ming kembali dilakukan oleh masyarakat Tionghoa sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Setiap tanggal 4 atau 5 April, keluarga Tionghoa berbondong-bondong ke makam untuk membersihkan kuburan, berdoa, dan memberikan persembahan berupa makanan, dupa, serta kertas sembahyang.
Cengbeng memiliki makna mendalam sebagai wujud bakti kepada orang tua dan leluhur. Selain itu, tradisi ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan keluarga. “Cengbeng bukan sekadar ritual, tetapi juga cara kami menjaga nilai kekeluargaan dan menghormati asal-usul,” ujar Nina Nathalia, seorang warga yang berziarah di kawasan Tamiang, Batam, Kamis (27/3).