Di beberapa daerah, seperti Batam, Bangka, Belitung, dan Singkawang, tradisi ini dijalankan dengan meriah. Banyak warga yang pulang kampung untuk berziarah, sehingga pergerakan masyarakat meningkat. Sementara itu, tempat pemakaman umum yang menjadi lokasi ziarah juga mulai dipadati sejak pagi hari.
“Meskipun bersifat tradisional, Cengbeng tetap dijalankan dengan menyesuaikan perkembangan zaman,” kata Nina Nathalia.