Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) meningkatkan langkah antisipatif menghadapi potensi cuaca ekstrem yang berisiko memicu banjir. Kesiapsiagaan dilakukan melalui optimalisasi infrastruktur pengendali banjir, pemeriksaan sarana pendukung, hingga pemantauan intensif di lapangan.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyampaikan bahwa seluruh perangkat SDA telah bersiaga penuh.
“Kami memastikan seluruh infrastruktur pengendali banjir berfungsi optimal, baik sebelum, saat, maupun setelah hujan intensitas tinggi. Mitigasi banjir memerlukan kecepatan, ketepatan, dan kolaborasi,” ujarnya.
Pemprov DKI telah menyiagakan pompa stasioner dan mobile di seluruh wilayah Jakarta. Hingga 15 November 2025 tercatat 560 unit pompa stasioner di 191 lokasi, 627 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah.
Pompa mobile digunakan untuk menjangkau titik rawan genangan yang tidak terlayani pompa stasioner.
SDA juga mempercepat pemeliharaan badan air, termasuk sungai, waduk, dan situ. Total volume pengerukan mencapai 756.000 m³ yang tersebar di 786 titik Jakarta Timur, 290 titik Jakarta Barat, 546 titik Jakarta Utara, 93 titik Jakarta Selatan, 161 titik Jakarta Pusat.











