Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025). Dalam sidang tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan perkembangan terkini perekonomian nasional serta strategi menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun.
Airlangga menyampaikan indikator makro ekonomi nasional hingga akhir 2025 berada dalam kondisi stabil dan positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan sekitar 20 persen sejak Januari, termasuk yang tertinggi di kawasan Asia.
Selain itu, neraca perdagangan dan transaksi berjalan masih mencatatkan surplus, sementara cadangan devisa tetap berada pada level yang kuat. Pertumbuhan kredit nasional juga menunjukkan tren positif sebesar 7,36 persen, didukung likuiditas yang memadai.
“Uang primer tumbuh 13,3 persen atau mencapai Rp2.136 triliun. Dampaknya diproyeksikan akan memberikan pengaruh positif bagi perekonomian tahun depan,” kata Airlangga.
Berdasarkan capaian tersebut, pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 sebesar 5,2 persen dapat tercapai. Bahkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV diperkirakan menembus angka di atas 5,4 persen.
Untuk menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat, pemerintah mendorong belanja Natal dan Tahun Baru melalui sektor ritel dan perdagangan daring. Selain itu, sektor pariwisata turut digerakkan dengan penyelenggaraan 37 agenda nasional sepanjang Desember 2025 guna meningkatkan mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Dalam mendukung kelancaran aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun, pemerintah juga mengusulkan kebijakan fleksibilitas kerja atau work from anywhere.
Menutup laporannya, Airlangga menekankan penguatan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui transformasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif menjadi Dewan Nasional Kesejahteraan Keuangan. Ia juga menyebut tingkat inklusi keuangan nasional telah mencapai 92,7 persen, dengan literasi keuangan sebesar 66,4 persen, melampaui rata-rata negara OECD.






