Kemenkes Luncurkan Konsorsium DRIVE, Perkuat Deteksi Retinopati Diabetik

oleh -50 Dilihat
oleh

Kementerian Kesehatan RI resmi meluncurkan Konsorsium DRIVE (Diabetic Retinopathy Initiative) sekaligus menggelar Workshop Kick Off Uji Coba Inovasi Penguatan Layanan Kesehatan Penglihatan, Rabu (18/12), di Jakarta. Program ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam menekan risiko gangguan penglihatan akibat diabetes melitus.

Konsorsium DRIVE merupakan inisiatif kolaboratif jangka menengah periode 2025–2030 yang berfokus pada penguatan layanan retinopati diabetik secara terintegrasi, mulai dari skrining dini, sistem rujukan, hingga tatalaksana sesuai standar pelayanan kesehatan nasional.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa penanganan diabetes tidak boleh hanya terfokus pada pengendalian kadar gula darah, tetapi juga pencegahan komplikasi serius seperti gangguan penglihatan.

“Pengelolaan diabetes harus dilakukan secara menyeluruh. Pencegahan komplikasi, termasuk retinopati diabetik, perlu menjadi bagian penting dari penguatan layanan kesehatan yang terintegrasi,” ujar Dante.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi diabetes melitus mencapai 11,7 persen atau sekitar 32 juta penduduk. Sementara itu, data Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2015–2023 mencatat sekitar 5,2 juta kasus retinopati diabetik, dengan 1,2 juta pasien membutuhkan tatalaksana lanjutan. Kondisi tersebut menegaskan pentingnya penguatan skrining, terutama di fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama.

Melalui Konsorsium DRIVE, Kemenkes mendorong optimalisasi skrining berbasis teknologi digital dan tele-oftalmologi, penguatan sistem rujukan, peningkatan kapasitas layanan kesehatan, serta penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis bukti melalui uji coba di sejumlah daerah.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI Siti Nadia Tarmidzi menekankan bahwa deteksi dini merupakan kunci utama dalam mencegah komplikasi diabetes yang lebih berat.

“Deteksi dini sangat krusial untuk menemukan kasus sejak awal dan mencegah komplikasi seperti retinopati diabetik. Upaya ini harus diperkuat dari layanan primer hingga rujukan,” jelas Nadia.

Konsorsium DRIVE melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk organisasi profesi, akademisi, dinas kesehatan daerah, RS Mata Cicendo, serta mitra terkait lainnya. Workshop Kick Off ini menandai dimulainya tahap awal uji coba inovasi layanan kesehatan penglihatan sebagai dasar perumusan kebijakan nasional ke depan.

No More Posts Available.

No more pages to load.