Jakarta, sketsindonews – Akhirnya Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan peresmian Pasar Jaya Kebon Bawang Kecamatan Tanjung Priuk, yang sedianya hari ini di jadwalkan pada pukul 08.00 WIB, Jum’at, 2 September 2016.
Dari pantauan sketsindonews.com sejak malam hingga tadi pagi tidak terlihat tanda-tanda Gubernur Basuki hadir. Tadi malampun polisi dan intel terus memantau lokasi dimana rumor penolakan Ahok terus bergulir.
Pasar Kebon Bawang di Tanjung Priok ini merupakan bagian dari rencana pembangunan 10 pasar di Jakarta yakni, Pasar Sinar, Petojo Enclek, Cawang Kavling, Walang Baru, Pelita, Bidadari, Karet Belakang, Gang Kancil, Sumur Batu dan Waru.
Menurut informasi yang didapat dari salah satu petugas pasar, semalam Ahok telah memerintahkan untuk persiapan pengawalan sebanyak 2000 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk pengalaman peresmian acara tersebut.
Namun tanda-tanda ketidakhadiran Ahok makin menguat ketika tenda yang sudah dipersiapkan sebelumnya dibongkar petugas.
Seorang tokoh masyarakat Tanjung Priok, Abdul Jali (46) mengatakan bahwa mereka sengaja berkumpul kembali dan bergabung dengan masyarakat untuk menolak rencana kedatangan Ahok hari ini.
Jali menuturkan, bila Ahok datang ke Jakarta Utara dirinya akan mengusir bersama kelompok masyarakat lainnya.
Ia menuturkan bahwa pemimpin beberapa tetua, ormas, LSM, masyarakat, dan pemuda yang tergabung dalam menolak Ahok sudah bersiaga di tempat yang akan menjadi pusat acara.
Banyak dari sejumlah spanduk yang berisi penolakan Ahok dari semalam, pagi ini sudah menghilang dan warga menduga petugas satpol PP kelurahan sekitar yang mencabutnya.
“Kami sudah jaga setiap jalan masuk bagi Ahok untuk menuju Kebon Bawang, dengan menempatkan para warga, walau kita tahu aparat terus mengawasi kami,” ujarnya.
Sekalipun begitu, pergerakan dan masyarakat Tanjung Priok tetap akan mengawasi dan mengontrol setiap kedatangan Ahok Ke Jakarta Utara.
“walau sepanduk penolakan dicabut oleh petugas,” tutupnya. (Nr)