Jakarta, sketsindonews – Program uji coba E- Voucher BRI bagi warga miskin (Raskin) Team Nasional Percepatan Penggulangan Kemiskinan (TNP2K) Wakil Presiden di Kelurahan Kebon Sirih Jakarta Pusat belum bisa memberikan kepuasan dalam validasi data akhir penerima program raskin.
Hal ini terungkap saat warga Kebon Sirih dan Team TNP2K melakukan sosialisasi akhir terkait penerima E-Voucher di Kantor Aula Kelurahan Kebon Sirih Jakarta Pusat, selasa (30/8).
Menurut Purwanto Adi Nugroho salah satu Team TNP2K menyatakan, program uji coba hanya berjalan 2 bulan berturut, warga miskin akan menerima masing – masing 110 ribu, total penerima 220 ribu per KK.
Persoalan data tak bisa di rubah karena menggunakan data input raskin 2016 yang tercatat 390 KK, mengenai usulan warga 25 orang belum dapat di terima oleh team.
“Ini kan dana CSR BRI, artinya data itu sudah masuk, mungkin usulan kedepan bisa saja menambahkan dan pengurangan bisa dilakukan,” papar Purwanto.
Menurut Ketua RW 05 Ria, saat di temui sketsindonews.com menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi masalah karena memakai data lama, padahal ada warga yang kena gusuran atau meninggal tidak di validasi oleh pihak Kesos Jakarta Pusat.
“Kenapa tidak pakai data baru saja dalam pemilihan pihak penerima (fakir), ini tentunya akan menjadi masalah di warga nantinya,” ujarnya.
Maryadi Ketua RT 03-RW 08 Kelurahan Kebon Sirih juga senada diakuinya bahwa pihaknya sudah input serta memberi tahu warga penerima.
“Tapi saya jadi masalah jika nama usulan yang kami masukan tak ada penerima E-Vocher,” tuturnya.
Program TNP2K yang menjadi percontohan di Jakarta Pusat adalah 2 wilayah selain Kelurahan Kebon Sirih dan Kelurahan Cikini. Mereka otomatis akan menjadi nasabah BRI setelah tercatat mendapatkan program dana CSR Bank BRI. (Nr)