Hellow, Katanya Baca Buku Tidak Penting?

oleh
oleh

Oleh: Syarifudin Yunus, Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka

Selalu ada banyak tantangan saat berkiprah di taman bacaan atau gerakan literasi. Di antaranya tradisi lebih baik ngomong duluan dan baca buku belakangan. Aspirasikan pikiranmu, begitu dalihnya. Membaca buku dianggap semakin tidak penting. Bahkan tidak sedikit yang menyebut baca buku sebagai perbuatan yang membuang-buang waktu. Apa iya?

Begitulah realitasnya. Makin banyak orang yang tidak mau membaca tapi bicara ke sana ke mari. Parahnya, menyangka baca buku buang-buang waktu. Wajar, siapapun yang tidak suka membaca buku. Saat melihat orang yang membaca, mungkin dia menganggap hal itu tidak penting. Bahkan bisa dianggap bodoh. Karena dia tidak memahami nilai dari pengetahuan yg ada dalam buku tersebut. Beda dengan orang terbiasa membaca. Tidak akan menganggap orang yang tidak biasa membaca sering membuang waktu, apalagi menyebut bodoh. Melainkan memahami bahwa orang itu hanya belum mau baca atau belajar. Jelas, seorang pembaca pasti sadar. Bahwa setiap orang berada di perjalanan belajar mereka masing-masing. Semuanya butuh proses.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.