Jakarta, sketsindonews – Lurah Kampung Rawa Suherman paparkan cara melayani masyarakat ketika tidak ada kegiatan yang benar-benar penting.
“Ketika tidak ada undangan rapat saya buat terobosan lebih memilih stand by dibawah, pas di pintu masuk PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu),” ujarnya saat ditemui, ketika melayani masyarakat di Kantor Kelurahan Kampung Rawa, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).
Kata Suherman, hal tersebut dilakukan agar lebih mudah menyapa serta mengarahkan warga untuk menuju pelayanan PTSP.
Saat ditanyakan, bagaimana merespon ketika mendapat permintaan dari masyarakat. Dia mengatakan bahwa dalam memenuhi permintaan atau kebutuhan masyarakat, pihaknya akan melihat pada kepentingan bersama. “Selama permintaan itu demi kebaikan bersama maka kita juga akan sama-sama mencari solusinya,” jawabnya.
Lebih lanjut, merespon kekhawatiran akan disebut pencitraan, Suherman menjawab dengan santai bahwa dalam melakukan sesuatu harus mempunyai prinsip.
“Iya kalau ngikutin maunya orang mah macam macam, kita harus punya prinsip karena yang merasakan adalah kita sendiri,” jawabnya santai.
“Seperti duduk disini banyak manfaatnya, selain jaga posko kantor kelurahan tidak sepi, bisa silaturahim ketemu warga, bisa koreksi pekerjaan jika ada konsep yang salah, stand by apabila ada yang membutuhkan tanda tangan, membantu solusi jika warga membutuhkan konsul atau ada keluhan mengenai kewilayahan,” paparnya menambahkan.
Terakhir, Suherman mengatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan itu yang terpenting adalah tidak terbesit Riya, Iri dan Dengki.
“Semua kita kerjakan Lillaahita’ala, karena waktu di dunia singkat, kita harus banyak berbuat, kaya main games aja Super Mario, kumpulkan point menuju Hayya ‘Alal Falaah mari menuju kemenangan,” pungkasnya.
(Eky)
Lurah Kampung Rawa, Dari ‘Super Mario’ Hingga Layani Masyarakat Dengan Hati
