Indonesia Bukan Venezuela, Skenario Delegimasi Hasil Pemilu Manuver Politik Ugal – Ugalan

oleh
oleh

“Kita ingin gertak sambal Prabowo pada saat sengketa tahun 2014 yang mengklaim bawa bukti berkontainer ke MK. Nyatanya hanya ilusi. Jangankan bukti kecurangan, mengumpulkan C1 saja plintat-plintut. Ngaku-ngaku punya real count, tempatnya tidak jelas entah di mana. Skenario Kota Waringin Barat jelas halusinasi juga,” katanya.

Ace menambahkan, jika Bawaslu dan KPU tidak bisa mereka kendalikan, besar kemungkinan kubu 02 menghalalkan segala cara dengan aksi demo yang mereka sebut people power.

“Terlihat jelas 02 ingin mengulang skenario Venezuela dengan mobilisasi massa menentang presiden terpilih dan selanjutnya mengundang keterlibatan asing dalam masalah dalam negeri. Ini jelas manuver berbahaya bagi kedaulatan nasional dan masa depan demokrasi di negara kita. Indonesia bukan Venezuela,” katanya.

Menurut Ace, kemenangan paslon 01 versi hitung cepat sangat meyakinkan. Unggulnya perolehan suara Jokowi-Ma’ruf dari Prabowo-Sandi merupakan kemenangan atas hoaks dan ancaman otoritarianisme. “Jadi jangan bermimpi Indonesia dibuat seperti Venezuela,” ujarnya.

Sebelumnya, Ijtima Ulama III mengeluarkan lima rekomendasi untuk menyikapi dugaan kecurangan Pemilu 2019. Salah satu rekomendasi mereka ialah mendesak Bawaslu dan KPU untuk memutuskan membatalkan atau mendiskualifikasi paslon capres-cawapres 01.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.