Pemuda Katolik Apresiasi Kebesaran Hati Jokowi Hadapi Kritikus Dalam Pidato Kenegaraan

oleh
oleh

Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/23) menyinggung sejumlah catatan terkait perilaku demokrasi yang semakin keruh menjelang pilpres. Jokowi mengisyaratkan kebesaran hati hadapi caci maki, namun di sisi lain beliau menyinggung terkait demokrasi yang terlampau kebablasan.
Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma mengapresiasi sikap Jokowi dalam menghadapi cacian.

“Kebesaran hati dalam menghadapi cacian dan kritikan yang terucap dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi patut diapresiasi ditengah ekspresi berbicara yang semakin kebablasan. Itulah sikap bernegara yang patut diacungi jempol, kebesaran hati Jokowi adalah bukti bahwa ia tidak otoriter seperti yang orang tuduhkan akhir-akhir ini”, kata Gusma.

Demokrasi yang semakin keruh menjelang pilpres menjadi indikator bahwa iklim politik hari ini belum sehat. “Seperti udara yang akhir-akhir ini kotor, hate speech di ruang publik adalah polusi yang akhirnya bikin banyak orang merasa tidak nyaman. Padahal, kunci dari demokrasi yang sehat adalah diskursus yang sarat argumen daripada sentimen”, jelas Gusma.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.