Tantangan Industri Dana Pensiun: Memutus Sandwich Generation Jadi Isapan Jempol?

oleh
oleh

Oleh: Syarifudin Yunus, Edukator Dana Pensiun Asosiasi DPLK

Per Mei 2024, program pensiun di Indonesia (baik program wajib maupun sukarela) secara agregat memang tumbuh secara positif. Total aset yang dikelola mencapai Rp. 1.439 trilyun, tumbuh sekitar 8,36% year on year atau 9,95% dari CAGR (Sumber: OJK). Dalam 5 bulan terakhir di tahun 2024 ini pun diperkiarkan ada peserta baru mencapai 200.000 orang. Hingga kini, jumlah peserta program pensiun mencapai 28,29 juta dari total 149,38 juta pekerja di Indonesia atau mencapai 18,94% dari total Angkatan kerja.

Tapi sayangnya, aset berbanding PDB tahun 2023 baru mencapai 6,73% atau tergolong masih kecil. Bahkan tingkat replacement ratio (tingkat penghasilan pensiun) tergolongrendah, baru di kisaran 15%-20% dari take home pay, masih jauh dari standar replacement ratio dari ILO yaitu minimum 40% dari pendapatan terakhir sebelum pensiun.

Dapat dikatakan, program pensiun di Indonesia memang pertumbuhannya secara agregat berada pada tren yang positif. Tapi tantangannya ke depan masih sangat besar. Harus ada terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi pekerja ke dakam program pensiun, di samping memperbesar aset kelolaan untuk kesejahteraan hari tua orang-orang Indonesia.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.