Upaya Provinsi Sumatera Utara Ciptakan Lingkungan Pendidikan Bebas Perundungan

oleh
oleh

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) fasilitator guru program Roots Anti Perundungan jenjang SMA, SMK, dan SLB. Kegiatan bimtek itu berlangsung mulai Selasa (17/10) hingga Jumat (20/10), di enam kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Utara yaitu Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Deli Serdang.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam hal ini Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Rusprita Putri Utami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut terutama Dinas Pendidikan Provinsi Sumut dalam mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan pendidikan.

“Sumatra Utara menjadi provinsi yang pertama (menyelenggarakan bimtek Roots berkolaborasi dengan Puspeka) sehingga bisa menjadi praktik baik yang harapannya bisa diimbaskan juga oleh dinas-dinas provinsi maupun daerah lain,” ujarnya saat memberikan paparan dalam pembukaan Bimtek Fasilitator Guru Program Roots SMA, SMK, dan SLB di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Pemerintahan Provinsi Sumut, Selasa (17/10).

Rusprita menyebut kasus perundungan maupun kekerasan lainnya yang terjadi di sekolah sudah sangat memprihatinkan. Data hasil Asesmen Nasional Kemendikbudristek tahun 2022 menunjukkan, sebanyak 36,31 persen atau 1 dari 3 peserta didik berpotensi mengalami perundungan.

Sejak tahun 2021, Puspeka bekerja sama dengan UNICEF Indonesia telah melaksanakan bimtek Roots pada 10.708 satuan pendidikan, melatih 20.101 fasilitator guru, dan membentuk 51.370 siswa agen perubahan. Adapun target di tahun 2023 yakni akan dilaksanakan bimtek Roots secara luring dan daring pada 2.750 satuan pendidikan jenjang SMP, SMA, dan SMK, serta melakukan refreshment pada 180 orang fasilitator nasional.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.