Jakarta, sketsindonews – Djarot Saiful Hidayat merupakan wakil Gubernur DKI. Jakarta yang mulai menjabat sejak 17 Desember 2014.
Sebelum menjabat sebagai DKI 2, Djarot pernah menjadi salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Daerah Jawa Timur sejak tahun 1999 sampai 2000.
Sebelum berkecimpung sebagai aktivis politik, Djarot Saiful Hidayat memiliki mata pencaharian utama sebagai dosen di Univerasitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Tidak hanya sebagai dosen, ia juga merangkap tugas sebagai Pembantu Rektor I di universitas tersebut pada tahun 1997 hingga 1999.
Dalam pengembaraan ilmunya, Djarot, menimba ilmu di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), mendapatkan gelar Sarjana pada Tahun 1986. Setelah itu melanjutkan pendidikannya dengan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Politik hingga memperoleh gelar Magister (S2) pada tahun 1991.
Dalam kiprah politik, Djarot pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar selama 2 periode, yaitu tahun 2000-2005 dan 2005-2010. Selama kepemimpinannya, Djarot sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kota Blitar. seperti berdirinya pusat perbelanjaan / mall modern dan gedung-gedung pencakar langit. Ia lebih suka menata pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya.
Hasilnya, Djarot dapat menata ribuan pedagang kaki lima yang dulunya kumuh di kompleks alun-alun kota menjadi tertata rapi, konsep yang dia terapkan ternyata berhasil mendongkrak perekonomian di Blitar, tanpa adanya mall dan supermarket layaknya di kota-kota besar.
Sebagai pemimpin, Djarot dikenal warganya sebagai wali kota yang merakyat, sederhana, dan gemar blusukan untuk melihat kondisi langsung di lapangan. Bahkan di saat pejabat daerah lain menggunakan mobil terbaru, dia lebih memilih menggunakan sepeda untuk melihat kondisi langsung rakyatnya. Kota Blitar di bawah kepemimpinannya mendapat gelar adipura 3 kali berturut-turut yakni pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
Atas kontribusi positif yang telah ia buat sebagai seorang wali kota, ia mendapat penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008. Djarot juga mendapatkan Penghargaan Terbaik Citizen’s Charter Bidang Kesehatan. (Eky)