Jakarta, sketsindonews – Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto menghargai keputusan partai politik yang telah mengusung calonnya masing-masing untuk bersaing dalam Pilgub DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
Novanto berharap, hendaknya pertarungan dalam kampanye ke depan lebih mengutamakan pertarungan ide dan gagasan, dan tidak perlu ada black campaign. Novanto percaya bahwa masyarakat Jakarta lebih paham akan kebutuhannya saat ini.
Masyarakat Jakarta juga sudah sangat cerdas dan tidak akan mudah terprovokasi dengan isu murahan seperti SARA.
Masyarakat Jakarta butuh pemimpin yang mau kerja, yang bersih, jujur, kerja keras, dan bisa membangun Jakarta lebih terfokus.
“Pilihan Golkar sangat meyakini mengusung Ahok adalah pilihan setelah melalui evaluasi panjang. Ahok dan Djarot kami percaya sanggup meneruskan pembangunan Ibukota dan membuat Jakarta semakin maju, modern, manusiawi dan nyaman bagi warganya,” kata Novanto di Jakarta, Sabtu (24/9).
Mantan Ketua DPR RI itu juga memuji kinerja mantan bupati Belitung Timur tersebut yang sudah teruji.
“Kalau soal kinerjanya, Ahok baik dan berhasil. Itu yang saya lihat. Yang jelas, menurut kita sangat baik, dia sangat bagus,” katanya.
Penilaian Novanto itu juga karena mereka pernah bekerja sama di DPR. Ia melihat Ahok sebagai sosok yang energik dan mampu bekerja dengan baik. Ia juga mengungkapkan, penilaian itu menjadi pertimbangan bagi Golkar untuk mengusungnya dalam Pilkada DKI 2017.
Inilah sukses program Ahok -Djarot
Sementara itu, dari berbagai survei, popularitas Ahok masih tinggi. Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) misalnya, memperlihatkan keunggulan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok atas para pesaingnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
Peneliti Bidang Negara, Kesejahteraan dan Pembangunan Sosial SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, tujuan survei untuk melihat siapa saja nama-nama tokoh yang berpengaruh dan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan publik.
“Sekaligus sebagai masukan kepada publik Jakarta tentang kemungkinannya,” ujar Sirojudin di Jalan Cisadane, beberapa waktu yang lalu.
Program yang sudah nyata dan berhasil dari sumber Kompas.com
1. MRT, LRT (terlambat 24 tahun, gub2 sebelumnya tidak ada yang berani mengeksekusi program ini)
2. KJP (tertata dengan baik sehingga program tepat sasaran dan tidak ada yang bisa memanfaatkan untuk kepentingan pribadi)
3. KJS/BPJS (sama seperti KJP)