Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia itu menambahkan, ketidahadiran pasangan calon Agus-Sylvi dalam acara debat tersebut bisa saja mendapat beragam interperetasi publik luas. Interpretasi ini bisa positif bisa negatif tergantung sudut pandang publik melihatnya.
Sebagai calon pemimpin memang harus benar-benar siap baik dipuji maupun dihujat sekalipun. Jika ada pihak yang menilai, ketidakhadiran pasangan Agus-Sylvi dalam beberapa acara debat televisi menunjukan keterbatasan kemampuan dalam beradu pendapat dan gagasan tentu bagian dari penilaian publik yang harus diterima secara lapang dada pihak Agus-Sylvi, ucap Ramses.