“Siapa pun kalian, apa agama kalian, apa suku kalian, dari mana asal usul kalian, Anda semua adalah saudara. Kita sebangsa dan setanah air, mempunyai hak dan kewajiban yang sama,” ujarnya.
Dalam membangun Jakarta, lanjutnya, tidak bisa dilakukan bila terjadi konflik kepentingan asal usul, agama maupun suku. Membangun Jakarta harus melupakan semua itu kemudian bersatu dalam bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Jangan tanyakan dari mana kau berasal. Jangan tanyakan apa agamamu. Tapi tanyakan apa yang telah kau perbuat untuk Jakarta,” paparnya.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengajak seluruh warga Jakarta menciptakan Pilkada yang damai dan sejuk. Ia juga mengimbau agar para pendukung Ahok-Djarot tidak melakukan provokasi maupun intimidasi terhadap warga Jakarta lain yang beda pilihannya.
“Mari lah kita saling menghargai satu sama lain. Karena kita satu saudara,” ucapnya.