“Nanti saya akan diskusi dengan Pak Gubernur, kami akan meniliti kembali bagaimana agar proyek pembangunan ini hadir dan memang berguna untuk masyarakat. Sayang sekali kalau kita sudah bangun, namun tidak dipakai,” jelas Budi.
Budi juga menjelaskan proyek pembangunan kereta api yang harus dikaitkan dengan angkutan batubara.
“Kalau ngomong kereta api untuk angkutan penumpang, penumpang masih terlalu sedikit, terlalu mahal kita bayar. Nah kalau angkutan batu bara, mereka menghitung daerah mana saja yang akan di-cover sebagai daya dukung,” jelas Budi.
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa pihaknya menginginkan pembangunan kereta api ini berlangsung cepat. Ada satu perusahaan Rusia yang sudah menghadap dia dan Pak Gubernur. Perusahaan tersebut menawarkan pembangunan ke arah Kalimantan Timur. “Saya sedang minta konfirmasi dari Kedutaan apakah hal ini bisa dilaksanakan. Kalau bisa dilaksanakan, kita akan bekerja,” tutup Budi. (*)