“Sehingga saat ini sesungguhnya kondisi Indonesia sedang dalam keadaan darurat pertahanan dengan tujuh indikasi yaitu gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan negara, peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, bentrok antar kelompok dan meningkatnya jumlah kaum LBGT,” ujarnya.
Guna menangkal proxy war, dia menyarankan pemerintah membuat kebijakan agar generasi muda cinta tanah air secara nyata melalui pendidikan bela negara.
Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Pangkohanudnas kepada para pemapar. Kegiatan ini dihadiri Kaskohanudnas Marsma TNI Tamsil Gustari Malik, Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Kustono, S.Sos., para pejabat dari Kohanudnas, Kosekhanudnas I, Kemenlu RI, Kemenhub RI, Dirkomduk Kemhan, Perum LPPNPI, serta para undangan lainya masing-masing mewakili Penerbangan sipil, Federasi dan Ikatan Pilot Indonesia, PT Gapura Angkasa,serta perwakilan dari Universitas. (Eky)