Nurma mengatakan, sekelompok orang yang ‘berpratroli’ di gang laler itu memegang senjata api. Tidak ada warga yang berani melawan.
“Mereka berteriak-teriak sambil memukul-mukul warung yang ada, memukul tiang,” kata Nurma.
Dari gang laler, kata Nurma, sekelompok orang tersebut bergerak ke belakang patung Ondel-ondel di Jl Benyamin Sueb, Kemayoran. Setelah itu terjadilah peristiwa penyerudukan maut kepada korban Andrian Ananda.
Informasi yang didapat sketsindonews.com sesuai laporan pihak Kepolisian mereka dikenakan pasal 170 KUHP sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : 079/A/VI/2017/Sektor Kemayoran kejadian di belakang patung ondel – ondel korban Abdul Kosim (32), laki-laki, Islam, pekerjaan swasta, Jalan Kemayoran Gempol RT 003/004 Kel. Kebon Kosong Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat dan korban lain Adrian Dwi Ananda (18), Laki-laki, Islam, Jalan Karanganyar Utara No. 31 RT 10/10 Karanganyar Jakarta Pusat.
Hal ini sesuai dengan saksi dilokasi kejadian Leonardo (21) dalam laporan kepolisian Metro Kemayoran. (19/6)
Kata saksi menurutnya, awalnya sekitar jam 02.30 WIB saksi sedang duduk di sekitar ondel-ondel, tiba-tiba datang mobil Alya warna putih melawan arus dan langsung menyerang pemuda yang sedang berkumpul dan menabrak korban hingga luka parah kemudian mobil kembali melawan arus dan menabrak kembali pemuda lainnya hingga terlindas dan korban meninggal dunia,tukasnya.