Bahan petasan itu memang sengaja dimusnahkan dengan cara dibakar di suatu lokasi tambang batu cadas yang terletak di Desa Sumelang, Kebumen. Lokasi ini dianggap aman karena terdapat tanah lapang yang dikelilingi bukit cadas dan juga cukup jauh dari pemukiman warga, terangnya.
“Petugas yang melaksanakan pemusnahan sama sekali tidak menduga akan timbul ledakan dan getaran yang cukup besar,”
Menurut Willy, bahan-bahan peledak yang dimusnahkan tersebut tergolong low eksplosive seperti petasan pada umumnya. Obat petasan ini tidak bisa dimusnahkan hanya dengan menyiramnya dengan air atau menimbun di dalam tanah.
“Selain masih bisa meledak, bila dibuang sembarangan akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang parah,” ujarnya.(21/6)
Sebelum dimusnahkan, petugas yang melakukan demolisi sudah mengurai serbuk petasan dengan cara menyebarkan obat petasan di permukaan tanah.
Dengan tujuan untuk mengurangi konsentrasi bubuk petasan sehingga diharapkan tidak meledak, tetapi hanya akan menimbulkan percikan bunga api.
Akibat salah perhitungan petugas, justru bubuk petasan yang masih terlalu tebal itu akhirnya menimbulkan ledakan yang cukup masif ketika dibakar.