Intruksi Presiden SMK Vokasi dan Pesantren Tingkatkan Industrial Mandiri

oleh
oleh

“Tetapi setelah infrastruktur ini tahapan besar kedua yang harus kita lakukan adalah pembangunan SDM dan ini sudah kita mulai pada hari ini dengan training-training, kerja sama, antara industri dan SMK, juga industri dan pondok pesantren,” ia menambahkan.

Selain itu, Kepala Negara sekali lagi mewanti-wanti kepada jajarannya, khususnya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang turut hadir mendampingi, agar kurikulum pendidikan nasional lebih fleksibel dalam merespons perkembangan teknologi dan zaman.

“Pak Menteri, mestinya SMK-SMK kita ini dari Sabang sampai Merauke, yang jumlahnya ribuan, jangan sampai kita ini hanya terjebak pada kurikulum lama. Kurikulum kita mestinya fleksibel, kemudian jurusannya juga jangan itu-itu saja,” kata Presiden.

Presiden juga meyakini, visi Indonesia Emas 2045 akan dapat terwujud bila pemerintah sejak dini memberikan perhatian penuh kepada pengembangan sumber daya manusia.

Meski Indonesia dianugerahi dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, Presiden tetap memandang sumber daya manusia yang unggul sebagai modal yang paling utama.

No More Posts Available.

No more pages to load.