“Ini data pengaduan saja, dulu masyarakat sulit untuk mengadukan masalah-masalah perdagangan orang karna harus bayar, sekarang hanya perlu keberanian insyaallah kita tangani,” sambung Bu Alit, Kepala DPPKBP3A dalam pertemuan tersebut.
Dari pertemuan ini menghasilkan sebagai berikut :
- Kabupaten Cianjur akan mendorong upaya pemerintah dalam memberantas perdagangan orang terutama permasalahan buruh migran dengan meningkatkan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak stake holder perlindungan anak.
- Menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk mengawasi dan berani melaporkan jika terjadi upaya pemalsuan dokumen,merekrut
dengan iming2 gaji yang tidak masuk akal bahkan ajakan teman sebaya (usia anak) untuk bekerja - Kabupaten Cianjur akan berupaya untuk menghidupkan kembali KPAD Cianjur untuk menjawab sinergitas sistem pengawasan perlindungan anak terutama masalah kekerasan seksual dan tindak perdagangan orang yang kini kian marak dengan berbagai modus baru seperti penipuan melalui media sosial dan iklan lowongan kerja.
Sementara Wakil dari P2TP2A kab Cianjur, Lidya mengungkapkan bahwa P2TP2A berhasil memulangkan anak-anak korban trafficking ada yg di Batam Bengkulu dan lain-lain.
“Kita harus waspada kini anak pun menjadi pelaku trafficking, ini keterlaluan, padahal mereka korban maka akan terus kita bongkar sampai pada aktor intelektualnya kami tidak takut,” sambungnya.