Presiden Tegaskan Pentingnya Meningkatkan Kesejahteraan Petani

oleh
oleh

SPPQT sendiri dalam operasinya sudah mengarah pada pengelompokan petani sebagaimana yang dimaksud oleh Presiden. Untuk memajukan kesejahteraan para petani lokal, SPPQT di antaranya melakukan sebuah program yang mereka sebut dengan “jemaah produksi”. Program tersebut dilakukan dengan mengaryakan sumber daya manusia di sekitarnya untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Cara tersebut dapat terselenggara dengan asistensi dari Kementerian Tenaga Kerja.

“Qaryah Thayyibah sudah betul mengonsolidasikan petani dalam sebuah kelompok besar. Di situ ada jemaah produksi juga sudah betul. Tetapi sekali lagi yang dikerjakan itu bukan hanya menanam, mencari benih, dan memupuknya. Justru keuntungan yang paling besar itu ada setelah pascapanen. Setelah panen itu yang besar untungnya sehingga kalau sudah mengonsolidasikan dalam sebuah organisasi ini akan lebih memudahkan,” Presiden mengingatkan.

Kelompok besar para petani tersebut nantinya diharapkan untuk dapat membuat para petani yang berada di bawahnya menjadi lebih mandiri. Segala kebutuhan yang terkait dengan pertanian dapat dipenuhi dan diproduksi sendiri oleh kelompok besar itu.

“Sehingga yang namanya menyiapkan pupuk itu bisa dilakukan sendiri. Bisa membuat pabrik pupuk dalam skala petani. Kemudian, dari sisi panen dan penggilingan, ini juga harus dikerjakan bersama-sama. Memiliki unit penggilingan padi sendiri. Memiliki perontok padi juga sendiri sehingga kita tidak kehilangan karena perontok dan penggiling padinya masih tradisional seperti yang lalu-lalu,” tambahnya.

Selain itu, hal lainnya yang patut diberikan perhatian khusus ialah mengenai pengemasan produk. Ia kemudian mencontohkan produk pertanian dari Sukabumi yang dikemas dengan sangat baik. Kepala Negara memiliki harapan SPPQT dapat mengikuti langkah tersebut karena kemasan yang baik dapat mempermudah produk-produk lokal untuk dapat bersaing di pasar ekspor.

No More Posts Available.

No more pages to load.