Haryadi menuturkan, jalan itu kembali kumuh oleh persoalan klasik karena terjadi pembiaran oleh daya personil yang tak memadai dalam menjaga, saat sketsindonews. com menanyakan Lurah Utan Panjang Etty Kusmiaty beberapa bulan yang lalu.
“Kita tidak bisa dengan kondisi yang ada sementara keterbatasan tenaga Satpol maupun koordinasi antar lini harus mengawasi secara penuh, kata Etty.
Sementara Ketua Lembaga Pemantau Penyimpangan Apratur Daerah (LP2D) Victor Irianto Napitupulu saat diminta pendapatnya mengatakan, pemerintah selalu lambat dalam bagaimana menjaga asset yang telah disterilkan dalam menata kawasan tertib berusaha ataupun menjaga estetika dari upaya tujuan semula menata kawasan lebih baik dan tertata, ujarnya.
Karena apa, tidak adanya pekerjaan yang cepat dalam tindakan koordinasi menciptakan wilayah pasca itu untuk lebih baik, sekarang sama saja dsngan dulu apa bedanya, cuma dulu ada JP (pedagang) dengan bangunan semi permanen, tegasnya.
Sekarang pedagang liar dengan wajah lama model payung baru, dengan dilakukan tanpa pengawasan oleh lingkungan dan pemerintah, siapa yang bermain, kata Victor.
Efeknya, pedagang yang memang sudah masuk di PD. Pasar Jaya akan berimplikasi karena kawasan itu menjadi tak ada lagi pembeli oleh karena munculnya para pedagang yang beragam, lihat saja sudah mulai ramai hingga 24 jam seperti pasar Nangka sebelumnya dengan sarana yang sudah dibangun oleh Bina Marga bagi kepentingan publik menjadi terabaikan, jelas Victor.
reporter : dev