“Acara Tea Walk itu merupakan hajat kegiatan tahunan yang pelaksananya yaitu Korpri Provinsi DKI Jakarta dan Korpri masing-masing wilayah,” ucap Bambang disela-sela acara peresmian Jalan Sekolah di pinggir Kali Krukut, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat beberapa waktu yang lalu.
Tea Walk itu merupakan agenda kegiatan tahunan dalam rangka konsolidasi, koordinasi supaya kedepannya bekerja semakim bagus dan semakin kompak, papar Bambang mantan Walikota Jakarta Utara.
“Silakan saja SKPD/UKPD mau kumpul banyak dan mau enak pingin sendiri-sendiri juga silakan saja. Tapi saya tidak tahu “Tea Walk” itu ada anggarannya atau tidak,” katanya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD), Victor Irianto Napitupulu mengatakan, kegiatan Tea walk yang akan diadakan tersebut diprediksi menghamburkan anggaran hingga milyaran rupiah.
Ia pun mempertanyakan penyelengaraan hajat Korpri tersebut tidak dilaksanakan tanggal 13 Oktober dimasa berakhir jabatan Gubernur Djarot. Tetapi malah di adakan tanggal 20 Oktober 2017 ada apa,” tanya Victor.
Lanjut Victor menambahkan,mungkin saja berkaitan dengan SPJ. Dimana penyerapan APBD tahun 2017 sangat rendah. Sekitar 60 persen dari cakupan target pemprov dalam evaluasi resapan anggaran.
Selain dirinya juga mempertanyakan pemaksaan kehendak terselenggaranya kegiatan Tea walk tetap dilaksanakan,” jelas Victor.