Jakarta, sketsindonews – Sesuai dengan Keputusan Kepala BIG Nomor 42 Tahun 2015 tentang Hari Informasi Geospasial (HIG), telah ditetapkan bahwa tanggai 17 Oktober diperingati sebagai HIG. Peringatan HIG yang Jatuh pada tanggal 17 Oktober tersebut tidak lepas dari sejarah lahirnya Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1969 tanggal 17 Oktober 1969.
Sehingga penyelenggaraan peringatan HIG ini sekaligus juga memperingati hari Iahirnya Bakosurtanal yang kemudian bertransformasi menjadi Badan lnformasi Geospasial (BIG) yang dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial.
Peringatan HIG Tahun 2017 ini mengambil tema ‘Kemandirian Geospasial untuk Kedaulatan Bangsa dan Negara’. Tema ini sengaja diangkat mengingat begitu pentingnya makna kemandirian dalam hal apapun juga, apalagi di bidang yang sangat penting dan strategis yaitu lnformasi Geospasial tema ini juga sangat relevan dengan Program Nawa Cita Presiden Jokowi-JK, dan lebih ditegaskan lagi melalui Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 yang berisi 5 (lima) program Revolusi Mental yang salah satunya adalah indonesia Mandiri. Acara ini dilaksanakan di lapangan kantor BIG, hari selasa (24/10).
Peringatan HIG 2017 dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Bambang P.S. Brodjonegoro yang menyampaikan bahwa saat ini kita dihadapkan pada tantangan berupa data Informasi Geospasial Dasar atau IGD yang belum mencukupi dalam berbagai resolusi dan skala yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Hingga tahun 2016 baru sekitar 21% peta dasar yang tersedia.
“BIG perlu melakukan segera langkah-langkah alternatif percepatan penyediaan data-data dasar yang dibutuhkan diantaranya melalui pemanfaatan teknologi penginderaan jauh seperti foto udara, citra radar, maupun LiDAR (Light Detection and Ranging) sehingga diharapkan seluruh wilayah daratan Indonesia dapat terpetakan di tahun 2019 guna mendukung peningkatan kualitas pengambilan keputusan dalam semua aspek pembangunan nasional,” ujarnya.