Untuk mengimbangi hoax yang menyebar begitu luas di kalangan masyarakat, Menteri Asman meminta Humas Pemerintah untuk mengelola informasi publik dengan professional dan juga mengelola informas dengan kreatif dan inovatif agar tidak kalah dengan serangan informasi di media sosial.
“Apabila humas pemerintah tidak kreatif dan inovatif maka akan ditinggal oleh masyarakat. Masyarakat akan lebih menyukai informasi di media sosial yang kadang tidak jelas sumbernya dibanding informasi dari humas pemerintah,” tegas Asman.
Menteri Asman pun seraya meminta aparatur humas pemerintah untuk tidak lagi kaku dan segera bertransformasi ke budaya digital serta mengelola informasi publik dengan kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.
“Humas pemerintah tidak bisa lagi berada di zona nyaman. Segera bertransformasi ke zona kompetitif. Humas pemerintah harus kreatif, harus inovatif. Kalau tidak begitu akan ketinggalan nanti. Jangan kalah dengan (informasi) hoax”,” ujarnya berpesan.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatikan Rosarita Niken Widiastuti, selaku Ketua Panitia SAIK 2017 mengatakan tujuan utama dari SAIK 2017 adalah sebagai bentuk sinergi aksi humas pemerintah yang memiliki posisi strategis dalam sebagai garda terdepan informasi kepada masyarakat. Apalagi, ujar Niken, informasi kepada publik sudah diatur di dalam Undang-Undang yang merupakan hak asasi bagi manusia.
Niken menambakan, humas pemerintah kini menghadapi tantangan yang luar biasa di tengah banjir informasi dalam tantangan global. Lewat gelaran SAIK 2017, akan mendorong informasi mengenai program pemerintah makin massif beredar di masyarakat. SAIK 2017 juga merupakan sebagai wadah konsolidasi pemangku kepentingan untuk mewarnai dunia komunikasi.