“Saya nggak habis pikir, bagaimana ijinnya bisa sampai keluar seperti ini. Kalau pun ada galian, baiknya tidak sampai bikin rusak trotoar,” ungkapnya.
“Banyak hal yang terjadi usai adanya galian utilitas, pertama pengerjaan hasilnya dibiarkan begitu saja sehingga merusak dan menganggu pejalan kaki.”
Kedua, hasil yang dikerjakan pihak instansi terkait dalam pengerjaan ulang asal jadi tidak lagi simetris bahkan asal pasang saja.
Ketiga, adanya pemerintah DKI tak mengontrol dan yang disalahkan pihak para Lurah dalam monitor, padahal ijin itu semuanya menjadi domain PTSP Dinas Provinsi DKI Jakarta dalam perijinan syarat bahkan konsekwensi pekerjaan.
Seperti yang terlihat di lokasi, galian kabel utilitas yang ada di depan Halte Yarsi Depkes tersebut telah mencapai sekitar 10 meter. Beton trotoar yang ada disekitar, rusak karena digali untuk menanam kabel. Pengerjaannya pun, diperkirakan telah berlangsung selama seminggu lebih.
