Pertama, para Lurah bersama para RW mengedukasi serta membuat pencanangan target “bebasTPS” diantaranya Lurah Kebon Kosong, Lurah Utan Panjang, Lurah Harapan Mulia dan Lurah Serdang dimana kawasan jalan harus tidak ada lagi pembuangan sampah atas kesepakatan warga.
Kedua, solusi sebagai tempat TPS penampungan (besar) harus diupayakan sebagai TPS terintegrasi, dimana dengan pihak PPKK (Pusat Pengelola Komplek Kemayoran) membuat rancangan fasilitas lahan untuk kita bangun bersama Sudin LH.
Ketiga. membuat posko – posko monitoring dan pengawasan TPS larangan yang sudah kami sulap menjadi steril fungsi jalan bersama petugas PPSU dibawa komando Lurah dengan melakukan edukasi menjagaan bagi masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di pinggir jalan.
Fase lainnya sambung Herry, bahwa sistem piket ataupun pengangkutan malam hari dilakukann secara serentak jam 19.00 WIB tanpa terkecuali dengan pengadaan mobil yang stand by sejak sore hari dikawasan sterilitas TPS yang dibawa oleh petugas RKSM (Regu Kebersihan Swadaya Masyarakat) untuk langsung diangkut mobil sampah Sudin LH.
Apa Kata Lurah
Dalam keterangan lain Lurah Serdang Rizka Handayani menyatakan, kami bersama anggota PPSU telah membuat pola pengangkutan piket 3 kali shift serta monitoring pada posko TPS yang hingga saat ini terus dilakukan, selain pula kawasan jalan itu terus kami sapu dengan harapan warga lintas jalan tahu bahwa lokasi ini sudah bukan lagi tempat buang sampah, ujar Rizka.
“Minimal 3 kali kawasan pinggiran kali serta jalan oleh petugas PPSU dibersihkan dari sampah jalan, atau menedukasi melarang orang buang sampah.”
Selama ini kata Rizka, kawasan menjadi tertata dan positif warga mendukung apa yang sudah dilakukan kebijakan oleh Camat Herry Purnama, dimana penataan pinggiran kali item Sentiong dari mulai Galur – Serdang tidak lagi macet dan indah, tukas Rizka.
reporter : nanorame