Dirut PPKK Dwi Nugroho turut menyikapinya menurutnya, keluhan tersebut kepada para perwakilan kami tetap akan prioritaskan koordinasi baik Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan siap mendukung serta menyampaikan selama ini telah melakukan kerja sama untuk melakukan pengerukan di sebagian wilayah HPL PPK Kemayoran termasuk penyimpanan alat berat di hutan kota kemayoran dalam setiap aktifitas pengerukan saluran limgkungan, tukasnya.(20/01)
Diakuinya, saluran yang ditutup oleh warga sudah puluhan tahun sarana pembuangan air saluran PPK Kemayoran saat ini tidak memiliki kemampuan untuk melakukan penggantian dan perbaikan, disarankan agar warga secara swadaya melakukan perbaikan darurat.
Dirinya sangat memahami apa yang sudah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat Kebon Kosong dimana dibeberapa tempat saluran yang ditutup dengan menggunakan bambu dalam mencegah kecelakaan, papar Dwi.
Aktivis Lingkungan Hidup Joko Sardjono menanggapinya, kalo pertemuan 3 instansi kami pikir sudah ada titik terang bagi PPKK untuk membetikan permohonan atau rekomendasi kepihak Pemprov DKI sebagai syarat aturan hukum pelaksanaan perbaikan lingkungan dalam segala besar, ini harus cepat tanpa harus menunggu lama, ujarnya.
Joko Sardjono yang lebih dikenal orang menyebut “Joko Edan” sudah berulang kali menyingung inftarstruktur dan air bersih warga, sebagai langkah awal pihak pemda telah melakukan pengerukan saluran yang dibangun oleh PPKK dikawasan Dakota dengan alat berat hampir 19 tahun tak dikeruk.
Kedepan pihak SDA akan melakukan pengerukan lagi saluran kawasan Boing, Apron, TKC Condomonium sampai Fly Over Pademangan yang selama Pemda Kota Jakarta Pusat sudah berupaya peduli apa yang sudah diderita warga Kebon Kosong.
