Jakarta, sketsindonews – Pemberian hadiah dari Pemda DKI terhadap tutup jalan bagi para pedagang untuk berjualan sudah menjadi taruhan bagi Satpol PP sebagai institusi pemerintah dipaling depan dalam menata kawasan trotoar Tanah Abang.
Bulan Bhakti Trotoar (BTT) dan Rabu Tertib sebagai salah satu tugas Satpol PP giat rutin yang efektif dan positif, ujar Aktivis Lingkungan Joko Sardjono saat ditemui dikantor Forsaga Kemayoran. (21/1).
mangara tinjau trotoar.doc
PKL (Pedagang Kaki Lima) itu punya ciri khas bandel, walau sudah di ultimatum, lihat saja Tanah Abang koridor trotoar bila tak ada petugas pedagang seenaknya meletakan display (manequin) pasti maju, bila perlu trotoar di jadikan sarana bagi berjualan.
Joko Edan kerap disapa menambahkan, sampai kapan “Oh Trotoarku Sampai Kapan Terus Dijaga” jika pelanggaran trotoar oleh Satpol hanya menghardik sementara aturan penegakan untuk membuat jera para PKL dengan cara angkut barang dengan proses denda di pengadilan sebagai cara mendidik para PKL yang membandel terhadap fungsi trotoar yang selama ini kerap dilakukan.
Ia merasa miris melihat para pengambil keputusan banyak yang bingung terhadap konsep penataan karena Gubernur DKI Anies Baswedan sudah memberikan ruang dan waktu bagi PKL untuk boleh tanpa ada hukuman (sita barang) bagi pelanggar trotoar pedestrian jalan.