Mengingat Rezim, Untuk Generasi Milenial

oleh
oleh

Sekarang, anak-anak Suharto ingin kembali berkuasa. Titik ingin menjadi Ketua Golkar namun gagal. Dua partai baru yang lolos ikut Pemilu adalah Partai Garuda dan Berkarya, dengan Tommy dan Tutut di belakangnya.

Kita semua terperangah, kok bisa lolos? Mereka bergerak diam-diam, dan menjadi booom waktu, seperti halilintar, kita dikejutkan dengan hadirnya kedua partai ini di Pemilu 2019.

Saya ingin mengingatkan kita semua, terutama generasi milenial, yang lahir dan besar sesudah reformasi bergulir. Apa yang kalian nikmati sekarang melalui perjuangan berat jutaan warga Indonesia.

Kebebasan berpendapat, demonstrasi, mengkritik pemerintah, jangan kira itu demikianlah adanya di Indonesia.

“Do not take it for granted”!! Banyak darah dan air mata yang tertumpah untuk mendapatkannya. Tanya Ibu Sumiaty, ibunya Elang, mahasiswa Atmajaya yang terbunuh di tragedi Semanggi. Ingat siapa yang memegang komando strategis saat itu.

Dengan dana yang tidak terbatas ternyata mereka masih tetap kaya, mereka dapat berkuasa kembali. Kita menjadi amnesia terhadap apa yang dilakukan rezim pada masanya dan apa yang mereka lakukan dimasa orang tuanya berkuasa.

Kita bahkan permissif, terpidana pembunuh Hakim Agung Kartasasmita dengan hukuman 15 tahun penjara dapat menjadi Ketua Dewan Pembina salah satu partai itu. Putri sulung Suharto yang dulu digadang-gadang untuk menggantikan beliau, menjadi tokoh partai satunya.

Kita pun lupa, Citra Lamtorogung, perusahaan yang dikomandani Titik, Bimantara yang dikomandani Bambang, Humpuss yang dikomandani Tommy, adalah perusahaan-perusahaan yang memegang monopoli berbagai bidang pada saat itu, paparnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.