Terakhir adalah faktor manusia yaitu pelaksana dan pengawas pemilu Ini paling berbahaya dan menjadi titik paling lemah dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia. Titik paling lemah ialah pelaksana di PPS dan PPK, dan Panwas, ujar Prof Musni Umar di Jakarta. (25)
Padahal pengawas pemilu harusnya menjadi pengadil, apalagi sskaramg ini pengawas pemilu lebih punya kewenangan dalam setiap titik temuan kecurangan pemilu.
Permainan dalam pemilu adalah ditingkat desa dan kelurahan serta di tingkat kecamatan. Pelaksana pemilu di tingkat ini yang direkrut adalah para pencari kerja. Honor mereka kecil dan tidak dibayar tiap bulan. Selain itu, bersfat Ad hoc – hanya dipekerjakan menjelang dan saat pemilu.
Oleh karena itu, maka mereka yang sedang bertarung untuk merebut kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan, menyogok panitia pelaksana ditingkat desa/kekurahan dan kecamatan serta para pengawas untuk digelembungkan suara mereka.
Inilah praktik kotor dalam pemilu yang menurut saya masih akan dipraktikkan pada pemilu 2019 termasuk pilkada serentak 2018 karena hanya melalui tingkat level penghitungan di tingkat bawah menjadi celah celah peluang besar oleh oknum pps dan ppk
Tambah Musni sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun, cara mengakhiri atau mencegah kecurangan dalam pemilu 2019 dan pilkada serentak 2018, panitia pelaksana dan pengawas pemilu di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan harus direkrut mereka yang jujur dan rekam jejaknya yang baik.
Selain itu, mereka wajib diawasi ekstra ketat serta diberi honor yang memadai, terang Musni.