“Ini non APBD dan Non CSR budget bedah estalase kampung warna – warni.” ujar Aseli warga sekitar.
“Ide ini tercetus dalam gerakan masyarakat setelah Gubernur DKI Anies Baswedan pencanangkan keinginan kampung pelangi selain menata dinding dengan beragam warna (grafiti) , mereka juga menata ruang kosong di depan rumah untuk menaruh tanaman-tanaman hias selain tanaman obat”
Aseli (53) sosok inisiator warga sekaligus pengelola gang hijau dan satu warga pencetus kampung warna-warni mengatakan bila konsep tersebut dirancang sejak tahun 2014 dengan menata tanaman, ide kampung warna-warna dicetuskan lebih dulu olehnya.
“Mulainya dari tahun 2014, waktu itu warga berembuk mau bikin RW 04 jadi bagus. Jadi akhirnya kita punya ide bikin kampung warna-warni seperti sekarang,” kata Aseli saat ditemui di lokasi, Rabu (18/4)
Awalnya biaya cat berasal dari swadaya masyarakat, kemudian pihak Kelurahan Galur mendukung rencana tersebut baru pada tahun 2017 secepatnya direalisasikan
Setelah itu, ia pun memulai konsep gang hijau dengan menaruh sejumlah tanaman hias di jalan sepanjang kurang lebih 300 meter. Memanfaatk ruang yang hanya sekitar 60 sentimeter, Gang Kweni pun kini terlihat asri.