sketsindonews – Hadiah terbaik dari Tuhan untuk saya adalah Ayah. Lelaki yang pertama kali membuat saya merasakan cinta. Cinta pertama dan selamanya. Tak kenal lelah dalam mencari nafkah, selalu berusaha menjadi pondasi yang kokoh untuk keluarga.
Ayah adalah anutan dalam segala hal. Kegigihan, kerja keras, pantang menyerah dan usaha yang dilakukan selalu membuat saya terinspirasi. Ayah adalah penyemangat dalam mengerjakan banyak hal, karena saya ingin membuat Ayah bangga.
Ayah telah menjaga saya dengan sepenuh hati, mendukung segalanya dan membiarkan saya tumbuh dengan baik. Kesabaran Ayah, gagasan tentang pemahaman yang lengkap mengenai cinta yang tak tergoyahkan, membuat saya menjadi seperti saat ini.
Ayah tidak pernah membiarkan saya bersikap manja, ketika menginginkan sesuatu setidaknya saya harus berusaha dengan cara berprestasi. Ayah juga selalu mengatakan jika saya bisa melakukan sesuatu sendiri, maka lakukanlah, jangan terbiasa meminta bantuan orang lain. Karena didikan itu saya menjadi anak yang mandiri. Ayah selalu mendukung apapun pilihan yang saya jalani dan selalu mengingatkan agar saya tidak salah memilih jalan.
Ayah mengajarkan banyak pelajaran. Berkali-kali terjatuh, Ayah memberi tahu untuk bangkit dan melanjutkan hidup karena hidup tidak menunggu melainkan berjalan terus. Itu selalu terukir di dalam ingatan saya.










