Ibu Adalah Malaikat

oleh
oleh

Aku mengadu dan bercerita dengan Ibu, lagi lagi di sini Ibu ku harus angkat tangan karena Ibu merasa kasihan dengan anak nya yang selalu mendapatkan ceramahan itu setiap hari dari Ayah, Ibu juga merasa bosan dengan perkataan Ayah.

Ibu harus menjadi tameng di saat Ayah membicarakan hal ini berulang ulang kali.

Sekolah Menengah Akhir ku pun hampir selesai, karena aku pun lelah dan capek karena ceramahan Ayah ku yang di bicarakan hal itu terus.

Sampai aku, Ibu, dan kakakku pun bosan mendengarnya. Aku harus bekerja keras supaya aku bisa mendapatkan kuliah negeri, dan berkat kakakku yang senantiasa selalu membantu ku supaya aku tidak mendapatkan ceramahan ayah lagi.

Hampir semua tes aku coba dari mulai SNMPTN, SBMPTN, dan beberapa Ujian Mandiri S1 dan D3 agar aku bisa mendapatkan kuliah negeri sesuai yang Ayah inginkan.

Akhirnya, Alhamdulillah aku bisa keterima di Politeknik Negeri Jakarta. Ayah pun akhirnya senang, dan Ibu dan kakakku lega dan senang.

(Penulis Rury Ashofiyah Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta)

No More Posts Available.

No more pages to load.