Awal hari saat Aldo pergi masih biasa terasa namun, setelah beberapa hari baru mulai terasa kehilangan sebagian dari kebiasaan yang tidak bisa dilakukan dengan sendirinya tanpa orang itu.
Mungkin perasaan itu yang membuat saya dan Aldo merasakan bahwa dari ketidaksamaan kami bisa melahirkan kerinduan dan kehangatan dari saudara yang terikat sedarah.
Rasa rindu, terus membayangi ketika saya mengingat kami sedang bermain bersama, bertengkar bersama, sedih bersama dan bahagia bersama.
Walaupun Aldo hanya seminggu sekali pulang ke rumah, itu tidak membuat rasa rindu sebagai abang tergenapi.
(Yosua Tobing)