Meskipun sudah diisi Dirut baru yakni Pahala N Mansury, menurutnya di tahun selanjutnya 2017 kinerja garuda masih terseok-seok. Pertumbuhan penumpang di tahun 2017 masih mandeg di angka 2.936.181. Masih sangat jauh dari pencapaian 2013-2014 sebanyak 4.174.038 orang.
Merosotnya pertumbuhan penumpang dari tahun ke tahun, dampaknya sangat fatal, bisa bisa terbang Tinggi menuju ke arah ke bangkrutan, karena Garuda ditaksir merugi sampai Rp 2 triliun pada akhirnya tahun 2017, dan Pada akhir maret 2018 Garuda Indonesia juga Rugi sampai sebanyak USD 67.572.839 atau setara dengan Rp. 878.446.907.000.
“Hal ini disayangkan karena maskapai kebanggaan masyarakat Indonesia nasibnya terseok-seok jauh tertinggal dari maskapai milik negara tetangga seperti Singapura Airlines,” tandasnya.
(Eky)