Pada kesempatan yang sama, Yusuf juga mengatakan bahwa bersamaan dengan sidang di Jakarta, korban ijazah palsu di Papua juga menggelar aksi.
“Pada saat ini di sedang ada demo besar-besaran, semua korban turun, mereka berkumpul dan berjalan menuju DPRD Kabupaten Nabire, Papua, untuk menyampaikan tuntutan mereka dan DPRD pun turun bersama menuju kantor Bupati,” ungkapnya.
“Semua ini merupakan bagian proses untuk mengawal hingga akhirnya pada saat hakim memutuskan untuk memberikan keadilan bagi rakyat kecil,” tambahnya.
Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Saksi Pelapor Ijazah Palsu, Willem Frans Ansanay yang mengatakan bahwa saat ini telah ada dukungan langsung dari Gubernur Papua.
“Gubernur Papua tadi menghubungi saya dan mengatakan akan memonitor kasus ini hingga akhirnya,” jawabnya singkat saat dihubungi pada hari yang sama.
(Eky)