Sebagai Majelis, sebagai organis, song-leader, guru koor, semua sudah mendapat uang transport, tidak ada lagi yang memberi diri untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, tanpa balas jasa.
Tapi Paulus dalam pelayanannya, dia mencukupkan diri dengan berkat Tuhan melalui penjualan kemahnya. Dia bekerja bukan untuk mencari uang, tapi murni sebagai bentuk pelayanan dan kecintaan akan kerja.
Dengan motivasi memuliakan Tuhan dan menyaksikan Yesus sebagai Mesias, maka dia dapat mencukupkan diri, karena dia tahu, sebagaimana dia lahir tidak membawa apa-apa, maka jika dia mati pun tidak akan membawa apapun. (1 Tim 6, 6-8).
Ketika motivasi kerja kita adalah uang, maka kita bekerja tidak maksimal.
Kita hanya memenuhi kewajiban tok! Kalaupun kita bekerja maksimal itu harus dibayar seusia dengan yang kita kerjakan. Bila motvasi kita untuk memuliakan Tuhan, maka kita memenuhi panggilan kita dengan bekerja secara bertanggung jawab, dengan tujuan menyumbangkan yang terbaik di tengah kehidupan ini.
Buah atau hasil kerja yang baik, akan menunjukkan Kristus ke tengah dunia ini. Melalui perikope ini, Paulus menekankan agar kita hanya percaya kepada dan sakiskanlah perbuatan-perbuatanNya yang ajaib.
Andalkanlah Dia, apapun yang kau inginkan akan disediakanNya, asal engkau lebih dahulu mencari kerajaan dan kebenaranNya. (Mat 6,33). Amin.