Jakarta, sketsindonews – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengendarai motor di jalan raya tanpa helm. Iapun distop polisi. Brigjend Pol Krishna Murti jualan sate di pinggir jalan. Dua petinggi polisi ini menjadi cameo dalam film berjudul 22 menit.
Cameo itu peran kecil dalam film tapi dimainkan oleh tokoh masyarakat. Nelson Mandela pernah pula menjadi Cameo sebagai guru dalam film Malcom X. Alfred Hitcock yang paling sering muncul sebagai cameo dalam filmnya sendiri. (22/7)
Kehadiran tokoh sebagai cameo dalam film menambah daya tarik film di kalangan komunitas tokoh itu.
Hari itu, saya bersama keluarga besar LSI Denny JA menonton film yang diinspirasi oleh kisah nyata bom Thamrin, tahun 2016. Judulnya 22 menit.
Sebulan ini, team LSI memang sedang intens menyelami riset soal terorisme. Sambil berkelakar, seorang peneliti menyatakan kantor LSI pindah hari itu ke bioskop. Kita perlu studi banding menonton film soal terorisme untuk memperkaya riset soal terorisme.
Selesai menonton film 22 menit, saya justru teringat film Dark Hours, yang mengkisahkan Winston Churchill di era kekuasaan Hitller.
Churchill sedang tertekan secara politik. Sejawat dan senior yang berpengaruh di partainya, Partai Konservatif, meminta Churchil berkompromi dengan Hittler.
Sikap Raja Inggris saat itu juga serupa. Parlemen berulang menyatakan Inggris tak memiliki kekuatan militer yang setara dengan Jerman untuk berperang.
Namun selaku perdana menteri, Churchill tak ingin tunduk pada kehendak Hittler. Iapun pergi menuju kereta api bawah tanah. Di situ ia berjumpa rakyat kecil.