Berikut adalah data yang bisa diunduh dari website Badan Pusat Statistik yang sudah saya sederhanakan datanya, serta dikombinasikan dengan masa pemerintahan Presiden RI, pungkasnya.
data.bls.penduduk.miskin.ind.doc
Dari data ini kita mendapati Fakta :
Biar bagaimanapun, Jokowi telah berhasil menurunkan angka kemiskinan, lalu bagaimana bisa hal tersebut dikatakan buruk oleh Natalius Pigai?
Buruk itu adalah ketika angka kemiskinan dibuat bertambah, dan jika terburuk adalah telah membuat angka kemiskinan yang tertinggi.
Angka kemiskinan terendah sebelumnya, pernah dicapai oleh Presiden Suharto, pada tahun 1996, dengan Prosentase 11.30%.
Jika Natalius Pigai masih ingat, pada masa-masa itu, Indonesia dikatakan sebagai salah satu Macan Asia, karena mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi (8.22% tahun 1995 & 7.82% tahun 1996)
Tapi sejak itu perlu waktu lama untuk bisa memecahkan rekor menurunkan angka kemiskinan tersebut, bahkan tahun 1998, angka kemiskinan melonjak menjadi 24.20% yang merupakan angka kemiskinan tertinggi setelah rekor tahun 1996 tersebut.
Hanya orang bodoh yang dapat ditipu dengan statement Natalius Pigai yang hanya menampilkan data angka kemiskinan mulai tahun 1998 (tertinggi), lalu membandingkannya dengan kinerja pemerintahan Jokowi, padahal 2 tahun sebelum rekor tertinggi tersebut Indonesia justru mengalami rekor terendah pada masa itu.
