‘ARM WISS’ Hasil Riset Mayor Angkatan Udara: Ardian Infantono

oleh -163 Dilihat
oleh

Yogyakarta, sketsindonews – Mayor (Tek) Ardian Infantono S.Kom., M.Eng; saat ini menjabat sebagai salah satu dosen Akademi Angkatan Udara. Bersama-sama dengan team sedang melaksanakan latihan rutin uji dinamis hasil riset penelitiannya.

Dalam rangka persiapan uji dinamis bersama pesawat-pesawat tempur TNI AU di Air Weapon Range Pulung Lanud Iswahyudi Madiun yang akan datang. Meliputi jarak ledakan dan posisinya terhadap titik pusat target.

Penelitiannya ini bernama ARM WISS (Augmented Reality Mobile Weapon Impact Scoring System) sedang diujikan secara rutin di lapangan olahraga terbuka AAU, Kamis (02/08).

Menurutnya, alat ini telah mengalami kemajuan dan disempurnakan di tahun 2018. Sebelumnya pada bulan November tahun 2017 yang lalu telah dilaksanakan uji statis awal ARM WISS.

“ARM WISS digunakan salah satunya untuk mendeteksi titik ledakan bombing dan rocketing dengan menghasilkan informasi dari pelaku tembakan. Meliputi jarak ledakan dan titik pusat sasar,” ujar Ardian dengan penuh bangga kepada PEN AAU Serka Dwi Sukayati di lapangan uji coba.

Kegunaan alat ini untuk melaksanakan fungsi scoring system, bagi penilaian latihan penembakan dari udara ke darat. Yakni bombing, rocketing, dan juga tembakan senjata canon (strafing).

Hasilnya dimonitor secara cepat di mobil Command Post dan diinfokan oleh Range Safety Officer (RSO) ke awak pesawat tempur.

Berbarengan dengan itu, hasilnya divisualisasikan dengan teknologi Augmented Reality di gagdet Android secara jarak jauh. Sehingga diharapkan, melalui alat ini dapat dipantau secara jarak jauh, namun telah di enkripsi.

“Kemungkinan besar penelitian ini menjadi salah satu bahan pembelajaran Taruna dan Taruni. Sebab multi disiplin ilmu. Buktinya beberapa Tugas Akhir (Skripsi) dari Taruna Taruni mengacu pada ARM WISS,” jelas Mayor Tek Ardian Infantono, lulusan AAU tahun 2000.

Perangkat ARM WISS antara lain satu mobil Command Post, tiga menara teleskopik portabel setinggi 21 meter, dua menara teleskopik setinggi 11 meter serta sistem sensor kamera, perangkat lunak dan perangkat keras.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.