Di rakit, sembari menyaksikan rompong menjauh dari pandangan, Aldi yang terombang ambing diblaut lepas Pasifik hanya berbekal walkie talkie, injil dan peralatan memancing sekadarnya.
Dengan benda-benda itulah dia menyambung hidup. Selama nyaris dua bulan dia pun sendirian bertahan di tengah samudra lepas, pasrah saja melihat ke mana angin berembus membawa rakitnya.
Kisah Aldi memang tidak lebih dramatis namun kisah ketahanan mentalnya selama mengalami insiden ini patut membuat siapapun terkagum-kagum.
Di pekan pertama, ia makan sebagian bahan mentah yang tersedia di rakit. Selama tujuh pekan kemudian, Aldi mengisi waktu sembari bertahan hidup dengan memancing ikan.
Sebagian tangkapannya ia masak dengan cara merembus atau dibakar memakai batang kayu dari samping rakit yang dia parahkan.
“Saya mengail terus, ikan manta, ikan rebus, ikan bakar. Itu makanan saya selama hanyut,” ujarnya saat di wawancari media TV.
Supaya tidak dehidrasi, dia pun minum air laut yang disaring bajunya supaya kadar garam tidak terlalu banyak masuk ke tubuh.