“Dibantu” Polisi, Wartawan Usir Sesama Wartawan Ketika Liputan

oleh
oleh
Foto ilustrasi. (Dok. Okezone)

“Kenapa pulang? Kan sudah dikasih kamar,” ujarnya.

Mamik juga mempertanyakan identitas wartawan yang mengusir. Menurut dia, pihaknya telah memastikan semua wartawan kebagian kamar untuk beristirahat. Sehingga tidak ada alasan wartawan tidak mendapatkan tempat.

“Siapa yang mengusir? Saya semalam juga sudah ngomong sama yang bagi kamar (jadi enggak ada alasan diusir),” jelas dia.

Terpisah, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahardiantono, mengaku belum mengetahui informasi terkait persoalan tersebut. “Sampai sekarang enggak ada info,” kata pria yang biasa disapa Syahar, ketika dikonfirmasi, Jumat (12/10/2018).

Adapun peristiwa ini disesalkan sejumlah wartawan. Eko, jurnalis surat kabar nasional, yang juga meliput di Mabes Polri, mengaku aneh dengan wartawan yang bersikap selayaknya panitia penyelenggara kegiatan.

“Itu wartawan sikap dan tindakannya kok kayak humas ya, menentukan wartawan lain boleh atau tidak ikut acara, melarang-larang. Enggak bisa seperti itu,” kata dia.

Eko menilai perlu adanya tindakan yang diambil terhadap oknum wartawan termaksud. Bahkan bila perlu perusahaan media massa tempat jurnalis bekerja, memberikan sanksi karena dianggap telah merusak nama baik perusahaan. Tujuannya agar peristiwa serupa tak terjadi di kemudian hari.

Sementara wartawan lainnya, Nina, tak habis pikir dengan perilaku oknum wartawan terkait yang dinilai arogan.

“Sombong banget ya kalau info (pengusiran) itu benar. Tahun ’90-an saya ini termasuk media top dari SCTV, tapi enggak mau arogan. Padahal jenderal siapa saya enggak dekat? Heran baru jadi wartawan setahun dua tahun lagaknya sudah kayak senior. Serem banget ya diusir malam-malam dari sana,” tandas wartawati televisi swasta ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.