Agus Sule kembali menuturkan, dari dampak ini mereka dalam pola pikir berubah dalam stigma negarif justru mereka kini menjadi pelopor anti tawuran warga, di pemukiman super padat, jelas Agus Sule.
Kepadatan dari ruang dan waktu yang terbatas tingkat sosial (strata) juga menjadi penyebab munculnya kerawanan sosial. Pihak kami selaku Lurah tentunya memfasilitasi selain merubah pola pikir warga secara efektif dengan aksi nyata “gak perlu retorika” untuk mereka tapi aksi nyata”.
Kedepannya bosa saja ini berkembang atas dukungan semua pihak sehingga target kami seetiap RW memiliki sebuah bentuk wira usaha sesuai dengan kondisi wilayah yang ada bukan hanya steam motor saja, tutup Agus Sule.